perjalanan Singkat ke kota tua

Sore ini niat nya sih cuma mau ke asemka doank untuk nyari kado salah satu temen ivy yang beulang tahun hari minggu nanti.

Jam 16.15 wib.

Saya dan pasukan krucils mulai siap-siap berangkat naik angkot. Dan sebuah pertanyaan yang sudah bosen saya dapati adalah : " mau kemana?, ini kaka nya umur berapa?, ngak repot bawa dua anak kecil sendirian? "

Dan seperti biasa cuma saya jawab seada nya di ikuti dengan sebuah senyuman yang sebener nya di paksakan agar terlihat manis.

Saya adalah seorang ibu dari sepasang putra dan putri yang berumur 32bln dan 11 bulan ( pasti udah mikirkan
betapa repotnya jalan sendirian)
Namun semua itu bukan lah beban yang harus di pusing kan karna semua adalah konsekuensi yang udah saya pilih.
Saya memilih repot berbarengan karna ingin mempunyai anak yang seumuran.

Back to the topic...

Setelah menemukan boneka yang di cari. Niatnya sih mau pulang saja.

Tapi Ivy bilang " ngak. Ngak " sambil nunjuk ke arah Fatahillah dan dengan menuntun ivy dan mengendong evan sore itu saya menelusuri jalanan di depan museum bank mandiri yang tidak terlalu macet.

Sampai di Fatahilla.saya minta ivy untuk duduj beristirahat karna dia berjalan kaki dari Asemka tanpa sekali pun di gendong.
Puas minum susu dan makan cemilan ivy minta muter- muter lagi.
Jadilah kami menghabiskan waktu beberapa saat di pelataran kota tua.

Memandang langit yang begitu cerah rasa nya ingin sekali melihat sunset.tapi apalah daya semua tak terkabul karena ivy tak suka berlama-lama di satu titik.

Sambil masih tetap menenteng boneka bebek baru nya dia menelusuri jalan dan terus bejalan kaki sampai rumah.
Anak ini sangat suka jalan-jalan dan dia kuat jalan kaki darii kota tua sampai ke rumah. (bener-bener luar biasa,orang dewasa saja kadang malas untuk jalan kaki)

Sepanjang perjalanan ivy berjalan dengan riang nya dan setiap kali di tawari untuk naik mobil dia mengelengkan kepala nya.
Huft sebuah beban yang berat. Bahu emak nya serasa patan karna evan masih setia dalam gendongan emak nya dan bjsa tidur dengan nyenyak nya.

Begitulah perjalanan pulang kami, yang di ikuti oleh tatapan heran orang sekitar, mungkin mereka berpikir saya sama dengan kumpulan pengemis yang membawa anak lalu meminta-minta saat jam itc bubaran (hiks,,,hiks sedih nya :( )

Demikian lah perjalanan singkat saya dan anak-anak minus sang bapak yang belom pulang kerja.

Comments

Popular Posts